https://jateng.times.co.id/
Berita

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid: Keren, Lahan Pertanian Jateng 91 Persen Masih Terjaga

Kamis, 07 Agustus 2025 - 20:04
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid: Keren, Lahan Pertanian Jateng 91 Persen Masih Terjaga Menteri ATR/BPN Nusron Wahid didampingi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi dan sejumlah Pihak Terkait saat berada di Kecamatan Banyuurip Kabupaten Jawa Tengah. (Foto: Hery P/TIMES Indonesia)

TIMES JATENG, PURWOREJO – Provinsi Jawa Tengah mencatatkan capaian gemilang dalam menjaga kelestarian lahan pertanian. Berdasarkan data Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), sebanyak 91 persen lahan pertanian abadi atau LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) di Jawa Tengah masih terlindungi dari alih fungsi.

Angka tersebut jauh di atas target nasional sebesar 87 persen, dan menjadikan Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi dengan realisasi tertinggi secara nasional.

“Jawa Tengah ini luar biasa. Masih surplus 4 persen dari target nasional. Banyak provinsi lain yang sudah lampu merah, tapi Jateng justru jadi contoh. Tepuk tangan buat Pak Gubernur,” ujar Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan pencanangan Gerakan Bersama Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) 2025 di Purworejo, Kamis, 7 Agustus 2025.

Nusron juga menyebut, selama empat tahun terakhir (2021-2025), alih fungsi lahan di Jawa Tengah hanya 1.218 hektare dari total lebih satu juta hektare lahan pertanian. Angka ini merupakan salah satu yang paling rendah di Indonesia.

“Alih fungsi lahannya kecil sekali, hanya seribuan hektare. Itu luar biasa. Banyak provinsi sudah kehilangan sawahnya. Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat, bahkan Bali, sudah di bawah rata-rata,” ungkap Nusron.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam kesempatan yang sama menyampaikan permintaan khusus kepada Menteri ATR/BPN, agar zona hijau dan lahan produktif di provinsinya tetap dijaga dan tidak mudah diubah peruntukannya.

“Luas wilayah Jawa Tengah mencapai hampir 3,5 juta hektare, dan sekitar 1,5 juta hektare di antaranya adalah zona hijau. Kami harapkan ini tidak diubah jadi zona pembangunan. Ini demi menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan,” kata Gubernur.

Ahmad Luthfi menambahkan, pada 2024 lalu, Jawa Tengah menyumbang 18,8 persen dari total produksi pangan nasional, dan menjadi penopang utama program swasembada pangan. Karena itu, menjaga lahan pertanian berarti menjaga masa depan pangan bangsa.

“Kami ingin Jawa Tengah tetap menjadi ijo royo-royo, daerah subur yang memberi kontribusi nyata untuk ketahanan pangan nasional,” ungkap Ahmad Luthfi. (*)

Pewarta : R Hery Priyantono
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.