TIMES JATENG, REMBANG – Pemerintah Kabupaten Rembang resmi meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Pemanfaatan Aset Sekretariat Daerah untuk Masyarakat Rembang (SIPASMAREM). Peluncuran yang berlangsung di salah satu hotel di Jalur Pantura pada Selasa (23/12/2025) ini, dihadiri oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan berbagai kelompok masyarakat sebagai langkah nyata meningkatkan transparansi aset daerah.

Kepala Bagian Umum Setda Rembang, Aris Gunawan W., menjelaskan bahwa SIPASMAREM merupakan inovasi berbasis teknologi informasi yang dirancang untuk meningkatkan kualitas layanan publik. Melalui aplikasi ini, sistem pengelolaan aset daerah diharapkan menjadi lebih tertib, terbuka, dan dapat diakses dengan mudah oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Tujuan utama dari peluncuran ini adalah untuk mensosialisasikan fungsi aplikasi agar aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal. Aris menekankan bahwa kehadiran sistem ini akan memacu kinerja organisasi dalam memberikan layanan yang lebih prima kepada masyarakat Rembang.

Secara teknis, SIPASMAREM mengintegrasikan tiga subbagian di Bagian Umum Setda Rembang, yaitu Subbag Tata Usaha Kepegawaian, Subbag Perlengkapan, dan Subbag Keuangan. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu memperkuat koordinasi, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan pengelolaan aset di lapangan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Rembang, Fahrudin, memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi ini. Ia menegaskan bahwa jumlah aset daerah yang sangat banyak tidak mungkin lagi dikelola secara manual. SIPASMAREM hadir sebagai solusi digital untuk mengatasi berbagai kendala pengelolaan aset agar lebih efektif dan akuntabel.

Fahrudin juga berpesan agar inovasi ini tidak berhenti pada tahap peluncuran saja. Ia menginstruksikan agar sistem ini dijalankan secara tuntas dan terus dievaluasi. Menurutnya, sebuah gagasan besar hanya akan berdampak nyata jika diiringi dengan rencana kerja yang jelas dan indikator kinerja yang terukur.

Lebih lanjut, Sekda mendorong seluruh OPD di lingkungan Pemkab Rembang untuk berani melahirkan inovasi serupa jika menemui hambatan dalam menjalankan tugas. Inovasi digital dinilai sebagai kunci utama dalam mempercepat pelayanan dan memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat luas.

Dengan implementasi SIPASMAREM, pengelolaan aset kini memasuki era digital yang lebih transparan dan mudah diawasi. Sistem ini diharapkan mampu meminimalkan praktik dispensasi yang tidak sesuai aturan, karena setiap proses pemanfaatan aset kini tercatat secara sistematis.

Sebagai penutup, Fahrudin menegaskan bahwa aplikasi ini akan menjadi alat kontrol yang kuat bagi pemerintah daerah. "Ketika sudah berbasis sistem, semuanya bisa terbaca dan diawasi. Ini menjadi alat kontrol yang baik dalam pengelolaan aset dan keuangan daerah," pungkasnya.(*)