TIMES JATENG, BANTUL – Pemkab Bantul melalui Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo, memastikan ketersediaan pupuk di Kabupaten Bantul aman untuk menghadapi musim tanam.
"Kalau pupuk untuk menghadapi musim tanam aman, sangat aman. Penyerapan pupuk saat ini mencapai 70-80 persen, dan kondisi stok di pengecer masih mencukupi," ujar Joko, Rabu (11/12/2024).
Ia menjelaskan, sistem penebusan pupuk kini lebih mudah karena petani tidak lagi diwajibkan menggunakan kartu tani, melainkan cukup menunjukkan KTP. Dengan luas lahan pertanian sekitar 14 ribu hektare, Kabupaten Bantul memiliki potensi panen rata-rata 8,8 ton gabah kering per hektare.
Joko menambahkan, alokasi pupuk untuk Kabupaten Bantul tahun ini mencapai kurang lebih 18.000 ton. Meski demikian, penyerapan pupuk tidak bisa mencapai 100 persen karena sebagian petani mulai beralih menggunakan pupuk organik, terutama di wilayah pertanian bawang merah seperti di Nawungan, Selopamioro, Imogiri.
"Petani yang beralih ke pupuk organik tetap kami daftarkan sebagai penerima pupuk subsidi dan tetap diusulkan," jelas Joko.
Terkait potensi banjir yang dapat mengancam tanaman bawang merah, Joko memastikan langkah antisipasi sudah dilakukan.
"Sejauh ini tidak ada banjir di area tanaman bawang. Kami juga telah menyiapkan pompa air sebanyak lebih dari 4 ribu unit untuk mengatasi potensi genangan air, terutama pada saluran irigasi yang mengalami pendangkalan," katanya.
Dengan pasokan pupuk yang aman dan antisipasi terhadap masalah irigasi, petani di Bantul dipastikan dapat menjalani musim tanam dengan lancar.
Selain itu, kondisi air yang melimpah membuat petani dapat langsung menanam kembali setelah panen, sehingga produktivitas pertanian di Kabupaten Bantul tetap optimal. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Hadapi Musim Tanam, Pemkab Bantul Dapat Alokasi 18 Ton Pupuk
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Ronny Wicaksono |