TIMES JATENG, BANJARNEGARA – Bencana alam tanah longsor di sejumlah wilayah di Kabupaten Banjarnegara terus menghantui warga yang tinggal di daerah rawan bencana seiring meningkatnya intensitas hujan akhir-akhir ini.
Sore hari ini, Rabu (11/12/2024) dinding tembok rumah milik Edi Pongah warga Desa Gumiwang Kecamatan Purwanegara ambruk setelah terjadi hujan deras disertai angin. Tidak ada korban dalam peristiwa ini karena pemilik rumah sudah menyelamatkan diri.
Sementara sehari sebelumnya, Selasa petang (10/12/2024) tebing longsor terjadi Desa Lawen Kecamatan Pandanarum. Material longsoran menutupi jalan raya antar Kecamatan Pandanarum Banjarnegara - Kandangserang Pekalongan.
Sehingga ruas jalan macet total. Hingga malam hari warga dan pemerintah desa setempat masih melakukan upaya pembersihan material longsoran dengan alat seadanya sambil menunggu bantuan alat berat dari Pemkab Banjarnegara.
Tampak warga Lawen langsung mendirikan dapur umum di lokasi kejadian tanah longsor. Keesokan harinya jalan sudah dapat dilalui walau masih licin.
Warga Karekan kerja bakti singkirkan mateial longsoran tanah. (FOTO: Dok Pemdes Karekan for TIMES Indonesia)
Camat Pandanarum Sagiyo Arsadiwirya meminta warga untuk tetap waspada akan bencana tanah longsor dan angin kencang. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada segenap warga dan Pemdes Lawen telah melakukan gerak cepat melakukan evakuasi material longsoran.
Sementara tanah longsor juga terjadi di ruas jalan kabupaten tepatnya di Kampung Tempuran Desa Karekan Kecamatan Wanayasa. Akses jalan dari Karekan menuju Kalilunjar dan ke pasar Karangkobar tidak bisa dilalui karena tebing longsor dan jalan ambles.
Saman, kepala Desa Karekan saat dikonfirmasi TIMES Indonesia via WhatsApp membenarkan kejadian ini. Namun saat ini lalu lintas melalui jalur ini sudah normal kembali karena material longsoran sudah berhasil dievakuasi warga sekitar tempat kejadian.
Saman mengakui jalan yang tertimpa longsor dan ruas jalan yang ambles merupakan jalur perekonomian warga Karekan maupun Karangtengah. "Warga kami terancam terisolir jika ruas yang ambles tidak segera ditangani karena bisa putus total," jelasnya.
Sejumlah tokoh masyarakat mengaku, jalan yang ambles tidak hanya menjadi jalur perekonomian warga, tetapi jalur pendidikan, karena sebagian besar pelajar asal Karekan bersekolah di Kecamatan Wanayasa dan Karangkobar.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara, Andri Sulistyo menyampaikan bahwa BPBD akan segera menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Tujuannya agar masyarakat yang berada di daerah rawan bencana selalu waspada dan tanggap terhadap ancaman tanah longsor dan ancaman bencana lainnya.
Sementara itu berdasarkan data yang diterima dari BPBD Banjarnegara, memasuki musim penghujan pada awal November - Desember sudah terjadi 73 bencana alam, baik tanah longsor, angin kencang dan banjir. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Longsor Terjadi Lagi di Sejumlah Tempat di Banjarnegara, Ini yang Dilakukan Warga
Pewarta | : Muchlas Hamidi |
Editor | : Deasy Mayasari |