TIMES JATENG, YOGYAKARTA – Hari Sumpah Pemuda yang bertepatan dengan 12 Rabiul Awal, tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW dimanfaatkan sejumlah pemuda untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW secara daring.
Sekelompok pemuda yang tergabung dalam komunitas 'Republik Sal-Sal' tersebut, merayakan maulid nabi sebagaimana biasanya, yakni dimulai dengan tawasul, kepada baginda Muhammad SAW. Kemudian dilanjutkan dengan membacakan shalawat bil qiyam yang dipimpin oleh salah satu anggota, Rabu (28/10/2020) malam.
Setelah pembacaan shalawat, acara Maulid Nabi Muhammad SAW dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin salah satu anggota.
Karena momentumnya bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda, di akhir kegiatan diisi diskusi bersama terkait kepemudaan dan kondisi sosial-politik bangsa Indonesia saat ini.
Biasanya ketika PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) para pemuda yang tergabung dalam Republik Sal-Sal mengadakan pertemuan. Namun karena pendemi Covid-19, mereka hanya bisa bertatap muka secara online.
Anggota 'Republik Sal-Sal' tersebar di berbagai kabupaten/kota. Yakni Jember, Madura, Bondowoso, dan Sidoarjo.
Ketua pemuda 'Republik Sal-Sal', Abdul Munib mengatakan, bahwa umat Islam Indonesia selalu memiliki momentum yang tepat guna mewarnai Indonesia dengan keteduhan.
"Maulid Nabi yang bertepatan dengan Sumpah Pemuda kali ini, tentu memberi pesan tersendiri. Pekik lantang Sumpah Pemuda dan pujian syahdu 'mahallul qiyam' pada hakikatnya merupakan pertemuan rasa," jelas Mahasiswa Pascasarjana UIN Jogja tersebut.
Menurutnya, tiga larik Sumpah Pemuda sebenarnya wujud kecintaan terhadap bangsa, tanah air, dan bahasa. Sedang syair barzanjih merupakan ungkapan rindu pada Rasulullah.
"Cinta dan rindu akan usang bila tidak dibalut dengan rasa. Lantaran itu, kita harus menerjemah rasa yang dimodifikasi dengan Sumpah Pemuda oleh Bung Tomo dan kawan-kawan serta larik salawat yang ditulis oleh Syekh Ja'far al-Barzanji pada rasa kepedulian kita terhadap bangsa yang besar ini," paparnya.
Menurutnya, sumpah pemuda pelecut untuk merasa lebih memiliki pada tanah air kita. "Adapun shalawat berfungsi sebagai peneduh dalam merawat bangsa ini," imbuhnya.
Sekedar informasi, pemuda yang tergabung dalam 'Republik Sal-Sal' dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini merupakan pemuda yang produktif. Ada yang melanjutkan S2 dan sudah menulis buku, aktif menulis di media, content creator, pengusaha, aktivis HAM dan sebagainya. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Deasy Mayasari |