TIMES JATENG, MAGELANG – Dusun Ngento, Tegalrejo, Kabupaten Magelang adalah salah satu dusun yang mayoritas warganya bekerja menjadi perajin kursi dan meja yang berbahan bambu.
Kursi dan meja bambu kini memang semakin digemari. Selain harganya yang kompetitif tampilan klasiknya pun menjadi daya tarik tersendiri.
Salah satunya perajin di Dusun Ngento adalah Ari Wibowo. Pria kelahiran Sidodadi, Tegalrejo ini sudah mulai berkarya, membuat kerajinan kursi bambu sejak usianya 10 tahun.
Kursi bambu hasil kerajinan Ari Wibowo yang sudah siap dipasarkan. (FOTO: Hermanto/TIMES Indonesia)
Suami dari Muarifah ini mengatakan bahwa, sejak kecil tepatnya saat usia 10 tahun, dirinya sudah mulai belajar membuat kursi bambu.
"Saya diajari bapak saya, karena mbah saya (kakek) juga seorang yang kerjaannya membuat kerajinan meja kursi dari bambu, jadi seperti turun temurun gitu," terang Ari kepada TIMES Indonesia, Minggu (11/6/2024).
Untuk membuat kerajinan tersebut, Ari tidak membutuhkan banyak alat. "Cuma pisau khusus aja, tapi pisau itu bisa dibeli atau pesan, dapatnya (pisau itu) juga gampang," imbuhnya.
Ari Wibowo saat mengolah bambu untuk dijadikan bahan kursi dan meja kerajinannya. (FOTO: Hermanto/TIMES Indonesia)
Meski hanya belajar otodidak dan dari arahan sang ayah, namun hasil karya Ari tak kalah bagusnya. Ia mampu bersaing. Terbukti dengan banyaknya pembeli yang berasal dari luar daerah.
"Sementara ini paling jauh kirimnya ke Ngadirejo, Parakan, Pingit, Temanggung dan Muntilan dan sudah free ongkir. Mereka taunya dari media sosial Facebook karena saya memang ikut beberapa grup jual beli untuk memasarkan produk saya ini," papar Ari.
Untuk membuat sebuah meja dan kursi, Ari membutuhkan waktu selama sekitar 2 hari. Sedangkan yang paling sulit adalah membuat kursi sudut.
"Kalau kursi sudut agak sulit, karena harus benar -benar pas (presisi) agar bisa dipasang," akunya.
Harga hasil karyanya pun bervariasi. Mulai dari Rp150 ribu untuk sebuah kursi pendek hingga Rp950 ribu untuk satu set yang terdiri dari 3 kursi kecil, 1 kursi panjang dan sebuah meja panjang.
Sementara itu, untuk mendapatkan bambu yang menjadi bahan dasarnya, ayah dari Salsabil ini membeli dari para pemiliknya langsung.
"Saya cari kebun bambu sampai ke luar daerah juga, kalau sudah ada kesepakatan harga, bambu-bambu itu saya potongin sendiri," akunya.
Ia mengungkapkan, banyak jenis bambu yang bisa digunakan untuk membuat kerajinan kursi dan meja ini. Ada Bambu Tutul, Wulung dan Petung.
"Yang paling bagus, Bambu Tutul, karena bambu itu gak perlu diplitur lagi sudah terlihat bagus," pungkas Ari Wibowo, perajin meja kursi bambu dari Dusun Ngento, Tegalrejo, Kabupaten Magelang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mengenal Lebih Dekat Perajin Meja Kursi Bambu dari Tegalrejo Magelang
Pewarta | : Hermanto |
Editor | : Ronny Wicaksono |