TIMES JATENG, SURAKARTA – Tokoh masyarakat Kota Solo, Habib Hasan Mulachela meminta masyarakat tidak perlu mempersoalkan agama calon Kapolri. Sebab, menurutnya setiap pemeluk agama memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk memimpin institusi kepolisian tersebut.
"Tidak apa apa, bukan muslim menjadi Kapolri," kata pria yang akrab dengan sapaan Habib HM itu, Sabtu (16/1/2021).
Hasan menilai isu agama ini banyak merebak seiring pencalonan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri. Ia berpendapat sebagai seorang Kapolri menurutnya hak bagi semua polisi tanpa perlu memandang latar belakang agama.
Selain itu tidak ada aturan bahwa Kapolri harus berasal dari agama tertentu. "Ini bukan pemilihan Ketua MUI yang memang harus orang Islam," kata dia.
Hasan Mulachela pun berpendapat masyarakat harus bisa banyak belajar dari Kota Solo. Selama beberapa tahun kota itu dipimpin oleh wali kota yang bukan muslim.
"Tidak ada gejolak apapun," katanya.
Bahkan, wali kota justru menginisiasi pembangunan Masjid Raya di kawasan Sriwedari. Selain itu Kota Solo mulai dicanangkan sebagai Kota Sholawat melalui rangkaian kegiatan keagamaan setiap menjelang Maulid Nabi.
Menurut HM, dia sendiri mengenal secara pribadi dengan Listyo Sigit sejak menjabat sebagai Kapolresta Solo. "Saat itu dia bisa merangkul semua kalangan," katanya.
Hasan Mulachela pun yakin pilihan Presiden RI Joko Widodo memilihnya berdasarkan pertimbangan prestasi dari calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo. (*)
Pewarta | : |
Editor | : Imadudin Muhammad |