https://jateng.times.co.id/
Berita

Malioboro 24 Jam Tanpa Kendaraan, Yogyakarta Uji Coba Pedestrian Penuh di Momen HUT ke-269

Rabu, 08 Oktober 2025 - 19:11
Malioboro 24 Jam Tanpa Kendaraan, Yogyakarta Uji Coba Pedestrian Penuh di Momen HUT ke-269 Pemkot Yogyakarta melakukan uji coba car free day di Jalan Malioboro selama 24 Jam. (FOTO: Soni/Pemkot Jogja)

TIMES JATENG, YOGYAKARTA – style="text-align:justify">Suasana Malioboro pada Selasa (7/10/2025) tampak berbeda dari biasanya. Tak ada deru kendaraan bermotor, tak ada kemacetan, hanya derap langkah kaki para wisatawan yang bebas menikmati ikon wisata Kota Yogyakarta itu.

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta resmi melakukan uji coba Car Free Day selama 24 jam penuh di sepanjang Jalan Malioboro, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-269 Kota Yogyakarta.

Langkah berani ini dilakukan untuk menilai potensi dan tantangan jika Malioboro benar-benar menjadi kawasan pedestrian penuh di masa mendatang. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, bersama Wakil Wali Kota Wawan Harmawan serta jajaran Pemkot turun langsung memantau uji coba tersebut di sore hari.

“Kita ingin melihat secara langsung dampaknya seperti apa jika Malioboro dibuat full pedestrian. Dari sini kita bisa evaluasi dan memetakan persoalan yang muncul jika nanti Car Free Day ini diterapkan permanen,” ujar Hasto saat ditemui di lokasi.

Menakar Dampak dan Tantangan Pedestrian 24 Jam

Menurut Hasto, penerapan pedestrian penuh tentu memiliki sejumlah konsekuensi. Salah satunya terkait akses keluar-masuk kendaraan logistik untuk hotel, restoran, dan toko di kawasan Malioboro. Untuk itu, Pemkot menyiapkan skema jam-jam tertentu bagi kendaraan pengangkut barang agar aktivitas bisnis tetap berjalan tanpa mengganggu kenyamanan pejalan kaki.

“Sudah ada modifikasi sistem, tapi warga yang memang tinggal di sekitar Malioboro tetap kita beri pengecualian agar bisa mengakses rumahnya. Ini mendekati kondisi riil kalau nanti diterapkan car free day sepenuhnya,” jelas Hasto.

Ia menambahkan, jika kebijakan ini berlanjut, maka infrastruktur pendukung juga harus disiapkan. Salah satunya mengganti becak motor menjadi kendaraan listrik ramah lingkungan, dengan fasilitas charger yang disediakan pemerintah. Selain itu, desain jalan di sekitar Malioboro perlu diperbaiki agar kendaraan yang tidak bisa masuk mudah untuk berputar balik tanpa menimbulkan kemacetan.

Malioboro Tanpa Pengamen, Seni Jalanan Tetap Hidup

Momentum HUT ke-269 ini juga menandai perubahan wajah Malioboro yang lebih tertib. Pemkot Yogyakarta secara resmi meniadakan pengamen bebas yang selama ini memenuhi kawasan tersebut. Namun, bukan berarti seni jalanan dihapus. Pemerintah justru menyediakan tujuh titik khusus bagi para seniman dan pengamen untuk tampil.

“Ada lima titik di Jalan Malioboro dan dua titik di Margo Utomo. Total ada sekitar 116 seniman dan pengamen yang kita fasilitasi tempatnya. Tapi semua harus melalui proses kurasi agar penampilan mereka berkualitas,” tegas Hasto.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, menjelaskan bahwa selama uji coba Car Free Day 24 jam ini, kendaraan bermotor benar-benar dilarang melintas. Hanya kendaraan tradisional seperti andong, becak kayuh, dan sepeda yang diperbolehkan. Pengusaha yang membutuhkan akses logistik diberi kartu khusus agar tetap bisa beroperasi di waktu tertentu.

“Pagi hari banyak masyarakat yang olahraga dan berjalan santai. Selain itu, kawasan ini juga menjadi panggung atraksi bagi para pelaku seni di berbagai titik seperti Pasar Beringharjo, Plaza Malioboro, hingga depan Perpustakaan Malioboro,” terang Yetti.

Wisatawan Antusias, Malioboro Kembali Jadi Ruang Publik

Uji coba pedestrian 24 jam ini disambut positif oleh wisatawan. Salah satunya Amel, pengunjung asal Ungaran, yang mengaku lebih leluasa menikmati suasana Malioboro tanpa hiruk-pikuk kendaraan.

“Rasanya bebas banget, bisa foto di tengah jalan tanpa takut ada kendaraan. Malioboro jadi lebih tenang dan romantis. Kalau bisa, kegiatan seperti ini dibuat rutin, minimal seminggu sekali,” ujarnya antusias.

Langkah Pemkot Yogyakarta menjadikan Malioboro car free 24 jam ini bukan hanya sekadar uji coba teknis, tapi juga bentuk nyata komitmen mewujudkan kawasan wisata yang ramah lingkungan dan nyaman bagi pejalan kaki. Evaluasi dari uji coba ini akan menjadi pijakan penting bagi arah kebijakan transportasi dan tata ruang Malioboro ke depan.

Dengan wajah baru yang lebih bersih, tertib, dan penuh ruang ekspresi seni, Malioboro perlahan mengembalikan jati dirinya sebagai ruang publik kebanggaan warga Yogyakarta — tempat di mana sejarah, budaya, dan modernitas berpadu dalam harmoni. (*)

Pewarta : Soni Haryono
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jateng just now

Welcome to TIMES Jateng

TIMES Jateng is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.