TIMES JATENG, PEMALANG – Kabupaten Pemalang yang berada Provinsi Jawa Tengah, merupakan salah satu tempat peradaban manusia yang menurut beberapa sumber terbilang kuno. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya beberapa jejak yang hingga kini, belum terungkap sepenuhnya.
Seperti situs Plawangan yang berada di Desa Lawang Rejo, Kecamatan Pemalang Kota, Gunung Jimat, Gunung Mendelem yang berada di Desa Mendelem, Kecamatan Belik, atau Situs Watu Sima yang berada di Desa Sima Kecamatan Moga. Selain itu, masih ada beberapa situs kuno lainnya di kota yang terletak di pesisir utara pantai Jawa ini.
Baru -baru ini warga masyarakat Desa Cikendung, kecamatan Pulosari dihebohkan dengan penemuan arca yang berada di bukit desa setempat. Diyakini bukit tersebut sebagai tempat peradaban pada masa sebelum wali songo.
Bukit dengan luas kurang lebih 3 hektar ini, merupakan tanah aset milik Desa Cikendung Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Lokasinya berada di areal tengah sawah, masuk wilayah RT 09 RW 01 dan sebelah timurnya bukit pinus Desa Sikendung.
Seorang Aktivis Peduli Makam Leluhur dan Sesepuh Desa Cikendung, Deni Suseno, mengatakan, bahwa sebagaimana dalam catatan Wikipedia, bahwa Arca diartikan patung yang dibuat untuk media keagamaan, yaitu sarana dalam memuja Tuhan atau Dewa-Dewinya. Arca berbeda dengan patung pada umumnya, yang merupakan hasil seni yang dimaksudkan sebagai sebuah keindahan.
Benda kuno yang ditemukan di Bukit Cikedung, Kabupaten Pemalang.
Oleh karena itu, membuat sebuah arca tidaklah sesederhana membuat sebuah patung.
“Di bukit Arca pernah ditemukan beberapa peninggalan kuno salah satunya adalah patung, disinyalir ada kaitan dengan legenda Desa Sima Kecamatan Moga," tutur Deni, Sabtu (4/8/2024).
Beberapa tokoh masyarakat setempat juga membenarkan bahwa pernah ditemukan salah satu patung, yang dahulu disimpan di rumah kepala sesa ke- 3 H. Is Aksori. Hanya saja keberadaanya sekarang tidak diketahui.
Terlepas dari jejak peradaban kelompok peduli makam di Desa Cikendung berupaya mengungkap adanya keberadaan makam di puncak bukit yang diduga merupakan tokoh besar dan berpengaruh dalam penyebaran ajaran ajaran Islam.
Mereka berharap, pihak terkait seperti pemerintah daerah, akademisi ikut membantu hal ini.
Terpisah, Camat Pulosari Agus Mulyadi ketika dikonfirmasi terkait penemuan tersebut membenarkan.
"Benar namun ada baiknya instansi yang berwenang, terkait benda purbakala untuk mengecek penemuan tersebut," ujar Agus Mulyadi, Minggu ( 4/8/24 ).
Lebih lanjut, Agus mengatakan, jika penemuan benda purbakala sudah agak lama.
"Kami mengimbau kepada Pemerintah Desa Cikendung dan warga sekitar agar menjaga arca tersebut untuk nantinya dilakukan penelitian secara komprehensif oleh lembaga yang berwenang," ucapnya. (*)
Pewarta | : Ragil Surono |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |